![]() |
Laba Tesla turun 71% selama tiga bulan pertama tahun ini, menurut rilis pendapatan perusahaan pada hari Selasa. (AFP/Getty Images) |
Tesla mengalami penurunan laba sebesar 71% selama tiga bulan pertama tahun 2025, menurut laporan keuangan yang dirilis pada hari Selasa. Hasil ini jauh di bawah ekspektasi para analis, seiring dengan turunnya penjualan dan tekanan terhadap harga saham perusahaan mobil listrik tersebut.
Penurunan ini terjadi di tengah aksi protes terhadap CEO Elon Musk terkait perannya dalam pemerintahan Presiden Donald Trump. Total pendapatan Tesla turun 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi $19,3 miliar, sementara penjualan kendaraan tercatat turun 20%.
Saat membuka laporan pendapatan, Musk membela keterlibatannya dalam Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan menanggapi kritik terhadap dirinya dengan menyebut sebagian pengunjuk rasa sebagai "dibayar." Ia mengatakan bahwa pekerjaannya dengan pemerintah sebagian besar telah selesai dan akan mengurangi keterlibatan mulai Mei. Namun, ia berencana tetap memberikan waktu satu hingga dua hari per minggu hingga akhir masa jabatan Trump.
Tesla juga mencatat bahwa situasi politik yang berubah-ubah dapat memengaruhi permintaan pasar dan menyatakan kekhawatiran terkait tarif perdagangan global yang memengaruhi rantai pasokan dan biaya produksi.
Perusahaan menyebutkan bahwa ketidakpastian kebijakan dan dinamika pasar global terus menjadi tantangan, dan menekankan bahwa fokus saat ini adalah menjaga stabilitas jangka menengah dan panjang.
Kondisi ini juga berpengaruh terhadap kekayaan Musk, yang sebagian besar berasal dari saham Tesla. Beberapa pemegang saham bahkan mendesaknya untuk mundur dari posisi di pemerintahan dan kembali fokus penuh ke perusahaan.
Tesla melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 13% dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya. Penurunan ini dikaitkan dengan peralihan lini produksi Model Y yang menyebabkan hilangnya waktu produksi di seluruh pabrik.
Tahun 2024 juga menjadi tahun pertama dalam lebih dari satu dekade Tesla mencatat penurunan penjualan tahunan. Di tengah meningkatnya persaingan, terutama dari perusahaan China seperti BYD, Tesla berencana meluncurkan uji coba robotaxi di Austin, Texas, pada Juni 2025.
Meski Tesla memiliki rantai pasokan dalam negeri yang kuat, perusahaan tetap terpapar risiko tarif baru dari pemerintahan AS. Musk memperkirakan bahwa tarif tersebut akan meningkatkan biaya produksi secara signifikan.
Analis dari GLJ Research menyatakan bahwa Tesla saat ini menghadapi berbagai tekanan — mulai dari tantangan produksi, keuangan, hingga reputasi. Pertanyaan pun muncul: apakah Tesla sedang berada di titik kritis?